Dewan Menilai Pembelajaran Online Jadi Kendala Di Wilayah Pedalaman

329 views
banner 468x60)

Geraisintang.com: Siap tidak siap, berbagai upaya penerapan pembatasan social harus dilakukan ditengah wabah Covid -19 demi mencegah meluasnya penyebaran virus mematikan ini.

Salahsatunya adalah “Merumahkan” dunia pendidikan, antara lain meminta pendidikan diberbagai jenjang menerapkan pembelajaran jarak jauh dari rumah masing masing.

Ini terjadi tidak hanya dikota kota besar. Di Kabupaten Sintang juga melaksanakan hal yang sama. Semua sekolah dari berbagai tingkatan tidak melaksanakan belajar mengajar di sekolah, melainkan dilakukan dirumah masing masing.Ini sudah terjadi sejak satu bulan terakhir.

Anak didik diharuskan untuk melaksanakan belajar dirumah dengan sistem Online, baik tugas tugas yang diberikan guru hingga pelaksanakan Ujian atau Mid semester dilaksanakan dengan sistem Online.

Yang menjadi masalah hingga kini tidak semua wilayah Kabupaten Sintang masuk jaringan internet. Ada sejumlah wilayah dipedalaman tidak bisa mengakses jaringan internet.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Komisi C CPRD Sintang, Melkianus mengakui kebijakan belajar di rumah yang diterapkan pemerintah saat pandemi COVID-19, pelaksanaan di perbatasan mengalami kendala. Hal ini dikarenakan daerah perbatasan masih kekurangan infrastruktur. Khususnya jaringan internet untuk mendukung pembelajaran online.

“Kegiatan belajar di rumah untuk siswa perbatasan, tentu mengalami kendala. Karena sistem online-nya tidak bisa berjalan dengan baik,” kata Melkianus di DPRD Sintang, belum lama ini.

Meski demikian, ia yakin Dinas Pendidan Sintang sudah membuat terobosan untuk menyikapi hal tersebut.

“Salah satu programnya adalah dengan memberikan tugas melalui para guru, kemudian disampaikan ke siswanya. Jadi, sistem belajar tetap manual untuk masyarakat di daerah perbatasan,” katanya.

Politisi Golkar ini menilai, meski sistem pembelajarannya masih manual, sistem pembelajaran itu sangat efektif untuk menyikapi nihilnya jaringan internet di perbatasan.

“Saya rasa lebih efektif. Dengan catatan siswa benar-benar belajar di rumah. Dan tidak keluar rumah. Kecuali untuk melakukan aktivitas-aktivitas penting,” ucapnya.

Oleh karena itu, politisi asal Merakai, Kecamatan Ketungau ini meminta kepada seluruh orang tua agar selalu memantau anaknya selama belajar di rumah.

“Artinya, diliburkan bukan berarti libur belajarnya. Tapi belajar di rumah. Oleh karena itu, kita harus betul-betul memantau anak-anak kita supaya tetap belajar dengan tekun,” pintanya.(AG)

banner 468x60)

Pelajar

Author: 
    author

    Related Post

    banner 468x60)

    Leave a reply